Jumat, 27 Juni 2014

# Ahh... Sungguh Ku Tak Percaya... #

Pernah bergumam begitu?

Ketika hati terguncang karena sebuah pukulan yang menembus batas kekuatannya.
Ketika sang kekasih hati, meninggalkan kita pergi.
Ketika sesuatu yang kita harap-harapkan, lenyap begitu saja.


Wajar sebagai manusia biasa.
Orang sekaliber Umar bin Khattab pun pernah mengalaminya.

Namun tentunya kerasnya pukulan yang membuat orang sekaliber Umar berguncang, berbeda dengan kerasnya pukulan yang membuat orang seperti kita-kita terguncang.

Pukulan yang membuat Umar terguncang adalah kesedihan yang sangat mendalam, yang bahkan menjadi kesedihan bagi alam semesta.

Pukulan yang mengguncangkan Umar itu ialah kesedihan beliau tatkalah kekasihnya pergi meninggalkannya, tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi bersama malaikat yang membawanya menuju Sang Penciptanya, jalla jalaaluh.

Sampai-sampai Umar mengatakan,

"”Demi Allah jika aku mendengar seseorang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat, maka aku akan membunuhnya dengan pedangku ini.”

Namun kemudian, datanglah Abu Bakar yang berkhutbah dengan khutbah beliau yang terkenal:

" أَلَا مَنْ كَانَ يَعْبُدُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ مُحَمَّدًا قَدْ مَاتَ , وَمَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ "

"Ketahuilah, siapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad itu telah wafat. Siapa yang menyembah Allah, sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak akan mati"

Kemudian beliau pun membaca ayat:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي
اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

”Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”
(QS. Ali ’Imraan : 144)”.

(HR Bukhari 3417)

Maka, ingat-ingatlah khutbah Abu Bakar ini ketika hati berguncang...

Siapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad itu telah wafat.
 
Siapa yang menyembah Allah, sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak akan mati.....

Siapa yang mencintai kekasih hati, maka sesungguhnya dia bisa meninggalkan kita pergi.
 
Siapa yang mencintai Allah, sesungguhnya Allah itu Maha Mencintai dan kekal abadi.....

Siapa yang berharap kepada makhluk, maka sesungguhnya harapan itu bisa lenyap begitu saja.

Siapa yang berharap kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Kuasa dan Dia kan menjawab doa dan harapan hambaNya....

_by ust. Amrullah Akadhinta

Selasa, 10 Juni 2014

~*DAMPINGI AKU DI SURGA KEKASIHKU*~



Ku persembahkan untuk (calon) Pendampingku yang hanif..
Duhai Kanda...
Kupersembahkan sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang selalu kubaca disetiap kad undangan yang selalu melayangkan pikiranku akhir-akhir ini. Hingga detik ini,aku senantiasa bertanya bila namaku tercantum pada sebuah kad undangan pernikahan? Siapa pula nama yang mengiringi namaku pada kad undangan tersebut dalam rangka mitsaqan-ghalizha (perjanjian yangsangat berat) itu?

"Dan diantara tanda-tanda(kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu darijenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Ruum : 21)

Tiada kata yang dapat kuucapkan atas kurniaan Allah Ta'ala hingga pada waktu yang tepat nanti aku akan menikah dengan orang pilihan Allah Ta'ala yang telah ditetapkan-Nya dalam kitab Lauh Mahfudz, kecuali syukur alhamdulillah untuk-Nya. Nikmat dan anugerah ini sungguh begitu agung. Sesungguhnya, sudah aku jalani "proses" dengan laki-laki lain, tapi ternyata Allah takdirkan engkau masih tersembunyi dibalik kuasa-Nya.

Menanti dengan ikhtiar dan doa yang penuh kesabaran tuk menghadirkanmu dalamhidupku merupakan anugerah dalam hidupku diantara anugerah-anugerahlain yang Allah Ta'ala berikan kepadaku. Diberi-Nya aku kesempatanuntuk lebih memperbaiki diri sebagai Muslimah hingga aku layak untukkau jemput kelak sebagai bidadarimu.

Subhanallaah! Fabiayyi alaairabbikumaa tukadzdzibaan..

Duhai Kanda..

Apakah yang saat ini sedang engkau lakukan? Semogalah engkau adalah seorang ikhwan (laki-laki) yang sedang bersemangat mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dengan bertaubat dari dosa-dosamu. Kembali kepada fitrahmu sebagai manusia yang bejiwa hanif, memperbaiki diri detik demi detik sebagai bekal meninggalkan kampung penuh penipuan dan bersiap-siapmenuju kampung kekekalan.

Hingga pada saat kita dipertemukan oleh-Nya ( di tempat dan waktu yang tepat )

Kanda...
Pada saatnya nanti, jika Allah Ta'ala sudah berkehendak untuk mempersatukan hati kita, maka tak lagi kupermasalahkan maharmu yang dengan penuh kerelaan kau berikan kepadaku. Tidak kita hiraukan lagi bujuk rayu setan akan materi. Hingga engkau dapat memenuhi perintah Allah Ta'ala yang berfirman :

"Dan berikanlah mahar (mas kawin) kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang penuh kerelaan" (QS. An-Nisaa : 4)

Niat suci kita untuk menuju pernikahan yang barakah meluluh lantahkan hatikuuntuk menerima mahar darimu apa adanya, bahkan aku akan mempermudah engkau dalam masalah ini, hingga aku yakin bahwa insyaAllah aku bisamenjadi orang yang tersebut dalam sabda Rasulullaah Shallallaahu'alaihiwa Sallam :

"Wanita yang paling banyak mendapatkan berkah adalah yang paling ringan maharnya"

Danakhirnya kita berdua makin yakin, bahwa pernikahan kita akan sesuaisyari'at, sebagaimana Uqbah bin Amir radhiyallaahu'anhu berkata,Rosulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam bersabda :

"Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah"

Duhai Kanda...
Kemudian, HALAL-nya kita untuk saling mencintai karena Alloh Ta'ala. Seketika,penantian kita yang lama itu, akan membebaskan syahwat2 yang selama ini kita pendam, bersamaan dengan meleburnya dosa-dosa kita lewat genggaman jari jemari kita.

kita akan semakin mengenal satu sama lain, cinta makin subur ditaman hati masing-masing Pujian demi pujianyang mengekalkan cinta kita mulai bersemi indah. Karenanya ya kanda..Kelak, malam-malam yang indah itu akan engkau hiasi dengan membangunkanku disepertiga malam terakhir dengan lembut dengan atautanpa percikan air diwajahku. Kau ajak aku shalat malam bersamamu dengan alunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang memporak-porandakan taman hatiku, meluluhlantahkan jiwaku dan menghanyutkan aku akan kecintaanku pada Allah Ta'ala. Subhanallaah!

Fabiayyi alaairabbikumaa tukadzdzibaan..

Duhai Kanda..
Kuharap engkau adalah laki-laki penyabar dan dapat menghadapi emosionalku sebagai istri. Saat aku marah, saat aku salah, engkau meluruskanku dengan cara yang sangat baik dan lembut. Karena kutahu,engkau senantiasa ingin beribadah dengan ikhlas dan ittiba' (mengikuti)Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam.

Dan saat engkau marah, sementara aku ikut terbawa emosi, maka engkau mengajakku untuk berlindung kepada Allah Ta'ala, berwudhu, dan shalat dua rakaat.Apabila kita sedang berdiri, maka kita duduk, apabila kita sedangduduk, maka kita berbaring, atau salah satu dari kita akan mencium,merangkul dan menyatakan alasan kita. Apabila salah satu diantara kita berbuat salah, maka kita akan saling memaafkan karena mengharapkan wajah Allah Ta'ala semata. (Fiqhut Ta'amul bainaz Zaujani)

Lantas kita mengunci rapat-rapat setiap pintu perselisihan dan tidak menceritakannya kepada orang lain. Saling bermuhasabah, menyedari kesalahan masing-masing dan saling memaafkan serta memohon kepada Allah Ta'ala agar senantiasa disatukan-Nya hati kita, dimudahkan urusan dalam KETAATAN KEPADA-NYA, dan diberikan kedamaian dalam rumah tangga kita.

"Betapa indahnya menjadi bunga ditaman hatimu..."

Duhai Kanda...
Engkau memberiku makan apabila engkau makan, Engkau memberiku pakaian apabila engkau berpakaian, Engkau tidak akan memukul wajahku, Engkau tidak akan menjelek-jelekkan diriku, dan Engkau tidak akan meninggalkanku melainkan didalam rumah (yakni tidak berpisah tempat tidur melainkan didalam rumah)

Dengan keimanan dan ketaqwaanmu, engkau tidak pernah berputus asa dalam mencari rizki. Berikhtiar dan bertawakkal (menggantungkan harapan) hanya kepada Allah Ta'ala,sebagaimana perintah Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam :

Kanda...,
Dinda memilihmu karena agama yang ada pada dirimu. Aku memilihmu karena aku tahu bahwa engkau akan senantiasa menjagaku dan anak-anakku kelak dari api Neraka. Kau ajarkan aku untuk taat dan bertakwa kepada Allah 'Azzawa Jalla

Sungguh, betapa engkau telah membawaku teringat dan bergetar saat engkau menasehatiku sambil membawakan firman Allah Ta'ala : Hingga cita-citaku dan keinginanku tuk menjadi dan berharap BUNGA DITAMAN HATIMU sebagaimana Khadijah Radhiyallaahu'anha menemani Rasulullaah Shallallahu'alaihi wa Sallam sepanjang hidupnya dapat aku amalkanperlahan-lahan dengan bimbinganmu.

Kelak akan engkau ajarkan pula aku untuk senantiasa berbakti kepada Orang Tua kita untuk menggapai redha Allah Ta'ala. Birrul walidain (berbakti kepada orangtua)

Kanda...,
Betapa akuakan sangat taat kepadamu dengan segala ketaatan dan ketakwaanmu kepadaAllah Ta'ala dan ketaatanmu kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi waSallam. Hingga andai kata Allah Ta'ala tidak melarangku untuk bersujud kepada selain-Nya, maka engkaulah tempatku untuk bersujud memohon Surga... Temanilah diriku sampai matiku nanti, dampingi aku dalam melaksanakan amanah rumah tanggaku. Sesungguhnya, sebagai kepala keluarga engkau akan ditanya dihadapan Allah Azza wa Jalla tentang pertanggungjawabanmu atas diriku sebagai istrimu. Juga anak-anak dan rumah tangga sebagai beban di pundakmu.

Sungguh begitu indah memilikimu dalam mitsaqan gholizha ini kelak... maka bagaimana aku tidak akan memperhatikanmu, sementara engkau adalah surga dan nerakaku,

Duhai Kanda.... Karenanya... "DAMPINGI AKU DI SURGA KEKASIHKU...

"Semoga Allah Ta'ala segera mempertemukan kita dan senantiasa mempermudah urusan kita dalam mitsaqan-ghalizha (perjanjian yang sangat berat) kelak.

Aamiin ya Allah.. :'(



from: http://andikaalbanjariiiyahoocom.blogspot.com/2011/01/dampingi-aku-di-surga-kekasihku.html

Minggu, 08 Juni 2014

Ya Rabb..


Ya Rabb..
Jika ada dua pilihan dan diantaranya adalah dia… tentu aku akan memilihnya..
Jika ada sepuluh pilhan dan diantaranya adalah dia ..tentu aku akan memilihnya.
Jika ada seratus pilihan dan diantaranya adalah dia ..tentu aku akan memilihnya
Dan jika hanya ada satu pilihan ..dan tidak ada dia dlm pilihan itu…
Maka aku pun akan menerimanya sebagai pemberian terbaik dari Mu…
Aku tidak akan memaksakan diriku untuk memilihnya..
Buatlah aku mencintai pilihan yang Kau berikan..
Izinkan bisik hatiku sebagai petunjuk arahmu dengan izin-NYA. .

Rendamkanlah rinduku dijalan yang terbaik menurut ENGKAU untuk dunia dan akhiratku…
Bila benar ada dalam hidupku…Maka hari itu yang aku tunggu..
Aamiin ya Rabb..

Rabu, 04 Juni 2014


"Ya Rabb,, Sibukkan dia dengan ketaatan kepada-Mu,
seperti Engkau menyibukkan aku dengan ketaatanku,
agar menjadi ringan apa yang bersemayam di hatiku."

"Dalam hidup, jika kamu mampu belajar tuk lebih menerima daripada terlalu berharap, kamu akan memiliki lebih sedikit kekecewaan."

"Kebahagiaan bukanlah memiliki segala yang diinginkan,
tetapi bersyukur dan menghargai yang telah dimiliki."

Kemaafan mungkin amat berat untuk diberikan kepada orang yang pernah melukai hati kita.

Tetapi hanya dengan memberi maaf sajalah kita akan dapat mengobati hati yang telah terluka.

Jadilah kita yang melakukan kebaikan
Kebaikan yang semoga kita mendapatkan keridha'an
Kebaikan yang dipandang baik oleh yang punya seisi langit dan bumi
bukan semata mata baik menurut kaca mata pribadi

karena...

Siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, maka akan Allah pahamkan agama baginya

(HR.Bukhari)

Semoga Allah tetap menjaganya dan menjagaku hingga hari itu tiba..

Kendalikanlah nafsumu dengan tiga hal;

1. Jika kamu hendak berbuat, sadarilah bahwa Allah melihatmu.

2. Jika kamu hendak berucap, sadarilah bahwa Allah mendengarmu.

3. Dan jika kamu dalam keadaan diam,

sadarilah bahwa Allah mengetahui apa yang kamu pikirkan.

Rasakan getar-getar cinta yang semakin kuat terpancarkan dalam bait-bait doa.