Sabtu, 30 April 2011

Aku Lelah di Batas Waktu

Bismillahirrahmanirrahiim,.

Aku kembali mencoba berdiri dalam kelemahan hati yang begitu mendera,. Tak tahu harus berbuat apa,. Sekitarku bagai asing buatku, ingin kembali berkenalan namun tak ingin, ntah kenapa rasa inginku hilang tak tahu kemana,. Semakin hari hati ini semakin sakit ada rasa yang ingin aku teriakkan pada Alam,. "Ya Robb,. hamba tidak kuat memikulnya,." Bukankah Allah tidak akan memberi ujian diluar batas kemampuan hambaNYA,. Tapi aku tak punya kekuatan meluapkannya, lidahku kelu,. sesakku tertahan di dada,. butiran kristalku hanya mampu keluar di sudut pelupuk mata yang begitu lelah menatap hari-hari indah ini,.

Perjalanan ini melelahkan,. Ingin sejenak merebahkan semua penat yang ada, bersandar dipundak yang dengan tulus menyayangiku tanpa kebohongan,. Aku tetap wanita biasa, yang rapuh dan tak mampu tegar bila tidak ada yang menemani,. Aku seperti orang tidak waras, tertawa namun bathinku pilu, menangis, menahan beban yang tak mampu aku bagi walau hanya sedikit,. Apa yang telah terjadi dengan hatiku, ini bukan aku,. bukan !!!,. Aku tidak mengenal aku yang sekarang, aku merindu, aku merindunya,. merindu sosokku yang dulu, yang ceria tanpa rekayasa,. bukan yang ceria tapi dipaksa,. Huuuffttt,.

Ya Robb,..

Aku bingung,.. Apa yang harus kulakukan,. Untuk mengajak hatiku kembali bahagia, kembali tersenyum,. Kenapa tiap ajakan lembut untuk bangkit itu tak mampu aku rengkuh, kenapa ya Robb,. Sapaan dan canda tawa mereka hampir setiap hari hadir, mereka sengaja hadir hanya untuk melihat aku tersenyum, menanyakan keadaanku,. tapi aku tak mampu ya Robb,.. aku belum mampu mengajak hatiku,. Astaghfirullah,..

Setiap kali dalam diam, ku mencoba berbicara dengan hati lemahku,. Tatapanku hampa,. Ada gerangan apa wahai Bidadariku, kenapa hatimu begitu sedih, kenapa lisanmu sekarang tak mampu lagi bercerita,. Bidadariku, banyak yang mau menjadi temanmu, tapi kenapa denganmu, apa yang sedang engkau pikirkan bidadariku?? Engkau tahu, aku sedih melihatmu murung, tertawa tapi menangis, engkau menyemagati orang lain sementar dirimu hilang meredup, raut wajahmu tak secerah dulu, beban itu membuatmu semakin tertekan, tapi kenapa bidadari kenapa tak kau ungkap pedih itu?? Tenangkan hatimu bidadariku, aku selalu ada menemanimu,. selalu,.

Banyak asa yang ku ukir, banyak bahagia yang ingin aku raih, tapi sekarang untuk bersemangat pun aku tak kuat, semua tinggal rencana dalam impian yang tak akan pernah terwujud,. Ada hal yang ingin ku sampaikan,. Ingin segera mengakhiri setiap episode sedih ini, ingin pergi jauh dari sekeliling,. Tak ingin kembali walau hanya sekedar tahu keadaan, Ya itu yang terkadang hinggap dalam benak lemahku,. Menjauh,. menyendiri,. Aku begini bukan untuk membuktikan bahwa aku lemah,. Tidak sama sekali, inilah caraku untuk mengajak hatiku bergembira seperti dulu mungkin perih tapi harus,. Terkadang untuk menghalau rasa ini aku tak mampu, hatiku terus mengajakku berbicara, hilang dan hilang ,. Tapi cuma dengan hati ini aku mampu jujur,. Dan DIA,. yang menciptakanku, ya hanya Robb yang tahu siapa aku sebenarnya,.

Aku ingin bila nanti hadir seseorang yang menyayangiku, aku tak ingin disakiti, aku lelah, aku lelah memahami tapi tidak pernah dipahami, aku lelah dengan kedewasaanku, aku lelah,. Hikz hikz,.. Aku hanya ingin disayang dengan tulus,. Hatiku sudah terlalu sering terluka, aku mohon jangan menambah lukaku, jangan membuatnya berdarah kembali, aku tak punya obat lagi untuk menyembuhkannya,. Bila itu tidak mampu engkau penuhi, menjauhlah dari hatiku, jangan mendekatiku, satu hal yang ingin aku ungkap dibalik semua luka ini aku akan menjadi sosok pemarah,. Mungkin aku bukan pemarah, tapi bebanku ini membuatku berubah, Selama ini aku terlihat sangat lemah tapi bara api di hatiku menyala dengan dahsyat dalam setiap kebisuan yang tak pernah terungkap,. Ibarat bola salju yang menggelinding lambat laun akan membesar dan menabrak segala yang ada,. Aku tak ingin seperti itu,.

Hari ini aku masih tegar, tapi dengan sekali hentakkan itu aku akan tersungkur,. Kamu tidak akan pernah tahu lemahnya aku hari ini,. Semua yang tampak hanyalah kondisi klasik yang coba aku gambar perlahan-lahan akan redup nantinya,. Semoga do'amu membuatku lebih kuat dan bertahan hingga babak akhir episode ini,. Semoga,. Ketika lelahku berujung bahagia atau sedih kamu akan menjadi teman yang menyaksikan ending dari kisah ini,. Ya lelahku akan terjawab dengan alur waktu yang aku sendiri tidak tahu kapan akan berakhir,. Astaghfirullah,.


***

Dari note Bidadari Sholeha

8 komentar:

  1. Salam...
    Hidup haruslah penuh dengan semangat! kejar urusan dunia dengan giat, tapi jangan lupakan tabungan amal mu di akhirat.

    BalasHapus
  2. Karna wanita hanya ingin dimengerti..

    BalasHapus
  3. Senja di batas Kota Suci


    Dialah yang menguji Adam dengan sang Hawa
    Dialah yang menyelamatkan Nuh dari bahtera
    Dialah yang menjadikan api dingin untuk Ibrahim
    Dialah yang memberikan ketegaran pada Ismail
    Dialah yang menyelamatkan Yusuf dari fitnah Zulekha
    Dialah yang membelah laut untuk Musa
    Dialah yang mengangkat Isa ke langit
    Dialah yang menegarkan hati Muhammad
    Dialah yang menjadikan berbagai rasa dalam hatimu, yang memberikan berbagai pilihan dalam Hidupmu
    Untuk apa.......? ليبلوكم أيكم أحسن عملا
    " untuk melihat siapa diantara kalian yang paling bagus amalannya "

    Cahaya kuning yang melintasi kubah hijau masjid nabawi, memberitahukan bahwa hari sudah senja
    Lelah menemani hari, namun seperti itulah sehari berlalu, dan haripun sudah lelah menemani kita
    Bahkan hidup ini sungguh sangat melelahkan, yah....sangat melelahkan
    Betapa tidak....hampir setiap hari kita harus bertengkar dengan kata hati
    Ada saat kita sedih namun diwaktu yang sama kita dituntut untuk membahagiakan orang lain
    Ada saat kita harus mengatakan " tidak " ditengah mereka yang mengatakan " ya "
    Ada saat kita bersabar namun kita harus trsenyum
    Ada saat orang-orang berargumentasi dengan hal yang kita tidak sukai, namun kita hanya diam dan melebarkan sedikit bibir kita

    Wahai hati, betapa berat langkahmu memikul semua ini
    Hanya padaMu wahai pemilik hati kuberkeluh kesah
    Kuberharap Engkau meyegerakan penakluk hati
    Namun kutahu semua adalah caraMu untuk menanamkan sabar dan harap dalam hati kecilku

    Tak terasa hari mulai gelap, adzan magribpun terdengar merdu di telinga
    Berlalulah sehari, semuanyapun berhenti dari kerja hari ini
    Mereka menuju sang ilahi yang menentramkan hati

    Kutahu akupun akan berhenti dari kondisiku ini,...yah...
    Berhenti....berhenti sejenak...
    Berhenti sejenak untuk merefresh keimananku yang semakin rapuh di dera badai kehidupan
    Berhenti sejenak untuk memperbaharui semangatku yang luntur akibat peluh kehidupan
    Berhenti sejenak untuk mengembalikan senyumanku yang memudar
    Berhenti sejenak untuk memperbaiki apa yang tidak pada tempatnya

    Yahhh....berhenti sejenak...
    Berhenti sejenak bukan berarti selesai
    Berhenti sejenak bukan berarti lari dari masalah
    Berhenti sejenak untuk bekal menghadapi hari esok
    Karena esok itu akan datang
    Akupun hanya berhenti sejenak untuk kembali...
    Tapi jalan kembali itu ada atau tidak, entahlah
    Aku ingin pulang sebelum cahaya itu hilang di telan malam
    Apakah cahaya itu masih ingat padaku......?

    BalasHapus
  4. Senyumanmu pelangimu

    Wahai cahaya bukankah karena kehadiranmu pelangi itu ada
    Pelangi yang engkau ukir dengan bias cahaya indahmu
    Pelangi biasan cahaya dan hujan air mata kehidupan
    Setelah hujan membasahi bumi engkau hadir
    Setelah langit menangis dan tumpah engkau datang
    Engkau membuat mereka tersenyum setelah tangisan
    Engkau menjadikan semua cerah setelah mendung

    Bukankah dia sang pelukismu berkata إن مع العسر يسر
    Sesungguhnya setelah kesusahan itu ada kemudahan
    Dia mengulangnya 2 kali untuk memberikan harapan
    Harapan setelah langit menumpahkan tangisannya
    Harapan agar semua menyunggingkan bibirnya menghadapi esok
    Harapan yang menyejukkan asa setelah putusnya

    Besar asaku melihat cahaya itu tersenyum tulus
    Senyum ketulusan sang hati yang tabah
    Senyum ketulusan yang membawa bahagia untuk sekitar
    Walau terkadang cahaya itu redup dan lelah
    Namun sang pelangi takkan pernah lelah untuk memberikan semangat
    Sang pelangi slalu ada setelah cahaya itu bersedih karena hujan air mata menutupi sinarnya

    Harapan sang pelangi ia bisa menutup semua luka dan sedih
    Membawa bahagia untuk sang cahaya setelah hujan air mata
    Pelangipun tahu sekedar kata mungkin takkan bisa membawa bahagia
    Iapun berada jauh di sana dan takkan bisa berbuat apa
    Hanya asa dan harap yang entah bisa bersua
    Hanya tangan yang menengadah meminta
    Hanya doa buat sang cahaya yang jauh di sana
    Semoga ia bisa selalu tersenyum bahagia
    Senyumanmu pelangimu.....

    Kampung kehidupan madinah munawwarah

    BalasHapus
  5. Meskipun pelangi itu indah, aku tak ingin kamu serupanya; yang datang sesaat setelah badai hebat terjadi dalam hidup dan hatiku, namun kemudian pergi tiba-tiba. Hatiku, bukanlah persinggahan sementara.. T_T

    BalasHapus
  6. Nunu gmn kabarnya ? Mudah2an sehat, maafkan aku. Smuanya aku lakukan untuk kebaikan bersama. Kalau boleh kita temanan di FB, aku sudah invite tapi aku ragu itu akun kamu apa bukan. Makasih nunu

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah, sepertinya memang salah invite, akun fbku ada di blog ini, liat di atas sebelah kiri.

    BalasHapus